pikiran


opini: pikiran adalah seni kehidupan
oleh: Nurmalasari

Pikiran tak terlihat tapi nyata efeknya.
kita akan menjadi apapun sebagaimana yang kita pikirkan.

Kita akan bahagia walau banyak masalah, tergantung bagaimana kita memikirkannya.

Sedih, marah, senang, tertawa
baik, jahat, malas, atau memilih untuk menjadi keadaan-keadaan yang kita pikirkan

Pikiran  adalah pilihan memilih untuk sehat dan berpikir positif, mensyukuri hal-hal yang terjadi, menerima dengan ikhlas itu pun pilihan

Benar kata orang bijak, siapapun yang menjadi penasehat dirimu untuk menjadi lebih baik ketika kau memilih untuk tetap pada pendirianmu tetap saja, hasilnya akan sama, tidak akan ada yang berubah.

Masalah apapun itu ada dalam genggaman pada pribadi masing-masing
tergantung bagaimana mengendalikan hati dan pikirannya.

Pikiran adalah seni kehidupan karena apa yang yang terpikirkan akan terwujud walau hal itu mustahil di dunia nyata tapi  tidak mustahil ada dalam  dunia pikiran

Luar biasanya lagi bisa mengubah segalanya dari sesuatu yang  tidak ada menjadi ada, menganalisa segala sesuatu kebingungan yang ada, menjawab sesuai kemampuan analisa

Mengembangkan dunia menciptakan sesuatu yang baru dari hal baru yang terpikirkan

Semua berawal dari  pikiran
tergantung bagaimana seseorang memilih untuk menjadi apa dirinya

Apakah dia akan terus memikirkan sesuatu yang telah terjadi atau bermasa bodoh untuk hal itu lalu memikirkan masa depan untuk menjadi yang lebih baik,  itu adalah pilihan.

Pilihan akan menganalisa lalu memikirkannya bagaimana tindakan selanjutnya.

Intinya berpikir positif untuk menjadi sosok yang baik maka hal itu akan terwujud

Maka perhatikanlah apa yang terpikirkan,
karena itu akan mencerminkan pribadi seseorang.
dengan kata lain apa yang kita pikirkan  itulah takdir kita.

Sekian...


                                                              mateng 29 mei

















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kesuksesan tergantung jaringan yang baik

Berdamai Atas Nama Perbedaan

dampak stigmatisasi terhadap toleransi