Rindu Ayah yang Bisu

 Rindu Ayah

Oleh :Nur Malasari

Laki-laki yang sangat kami segani, laki-laki yang mendidik sangat disiplin, tidak kenal anak perempuannya ataupun anak laki-laki nya, cara mendidiknya tetap sama

Kami diajarkan berpegang teguh pada prinsip bahwa semuanya bisa dikerjakan selama kau yakin dan mau bertindak, bukan banyak mengeluh.

Ayah selalu mengajarkan bahwa kelemahan itu datang dari diri sendiri dan begitupun sebaliknya kekuatan terbesar pun datang dari diri sendiri.

Di waktu kami kecil dia selalu mengajarkan akan kesolidan kami bersaudara apapun yang terjadi kami tidak boleh bertengakar apapun alasannya, kami 3 bersaudara namun kami punya keegoisan tersendiri dimana kami tidak pernah bisa akur, saya tertua dari mereka dan tanpa saya sadari dikala itu saya yang paling egois diantara mereka. sebagai seorang kakak saya tidak mau kalah dari mereka dan yang kami takutkanpun terjadi.

Sewaktu-watu ayah tahu akan pertengkaran kami dan benar-benar membuat ayah murka, kami kena konsekuensi dan hal itu sangat berkesan sampai hari ini. ada kata yang selalu berulang " saya tujuh bersaudara tidak pernah bertengkar masa iya kalian yang harus merusak kesolidan turun temurunnya kami berkeluarga" kata ayah,  kalau sudah berkata demikian seketika suasana hening dengan pikiran masing-masing.

Dari potongan kisah di atas sebenarnya bukan itu yang ingin kusampaikan tapi keunikan ayah yang tidak dimiliki oleh siapapun yaitu ketika marah dan rindu kepada anak tersayangnya ini,heheh

Aku tidak pernah mendengar ayah marah langsung kalau aku melakukan kesalahan diluar, walaupun dia tahu dan walaupun dia sangat khawatir. Dia akan menyampaikan kepada ibu bahwa dia marah dan sangat khawatir, dan lebih uniknya lagi dia tidak pernah menyatakan rindu kepada anak tersayangnya ketika jauh walau kami tahu bahwa dia sangat rindu, dia hanya akan bertanya kabar kepada ibu tentang kabar anaknya. 

Dan lebih parah lagi ketika kami bicara lewat telpon dia akan bilang "kenapa lagi? kenapa menelpon?" aku tahu ayah tidak mau dikatakan bahwa dia rindu dan kami tidak peka seketika telpon itu akan dialihkan ke ibu atau ke adik- adik . satu yang bisa membuat ayah bicara banyak sama dia yaitu ketika aku lontarkan satu pertnyaan yang dijadikan sebagai bahan pembicaran kami. tanpa sadar itu yang akan mengobati rasa rindunya kepada anak tersayang, hehehe

Ayah sangat penyayang tapi lagi-lagi sayang tidak nampak seperti sayang seorang ibu dia akan akan lebih banyak memberikan nasehat dari pada bercerita tentang kesehari-harianku yang biasanya akan kulontarkan kepada ibu. 

Ayah adalah laki-laki hebat sekaligus guru terhebatku , motivasi terbesarku.

Aku diberi kebebasan sekaligus penegasan ketika jauh di kota perantauan tidak seperti ibu yang nasehatnya berkoma-koma. Sedangkan ayah hanya satu kutipan "nak perbaiki niatmu berangkat dari rumah" hanya kata ini yang menjadi penguat pelepasannya aku keluar dari rumah. singkat tapi seperti tali penguat akan setiap langkah-langkahku. ketika ingin melakukan suatu perbuatan yang sangat sulit pesan ini akan muncul secara otomatis yang semua kesulitan yang kuhadapi diberi petunjuk dan diberi kemudahan...

Aku benar-benar bersyukur memilik ayah seperti beliau ayah yang selalu mendukung setiap tindakanku, dan sangat mempercayai setiap langkah-langkahku, dan memudahkan jalanku melalui doa-doa nya yang meski kami tidak tahu dan tidak melihatnya.

Aku ingin sampaikan bahwa ayah adalah orang yang sangat hebat, orang yang mampu menahan rindu kepada anaknya demi menuntut ilmu, aku juga ingin katakan bahwa akupun meridukannya rindu akan diskusinya rindu akan nashatnya rindu akan cerita-ceritanya, dan aku ingin katakan pada semua orang bahwa ayah adalah laki-laki yang sangat disegani tapi dirindukan akan candanya....

                                   Samata, 07 maret 2021

#Ayah-terhebat

#Ayah_bisu_kata-rindu

#Kopi_Ayah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kesuksesan tergantung jaringan yang baik

Berdamai Atas Nama Perbedaan

dampak stigmatisasi terhadap toleransi